Laman

Senin, 04 April 2011

FUNGSI PRODUKSI COOB DOUGLAS

Dalam ilmu ekonomi, fungsi produksi coob douglas secara luas digunakan untuk menerangkan hubungan output terhadap input. Teori ini pertama kali diusulkan oleh Knut Wicksell dan diuji oleh Charles Coob dan Paul Douglas pada tahun 1900 sampai 1928 dengan fungsi sebagai berikut:


Y = AL α K β , Y = K α β AL

Keterangan:
Y = Total Produksi (nilai moneter semua barang yang diproduksi pertahun)
L = Tenaga kerja Input
K = Kapital, yaitu modal yang diinput
A = Faktor produksi total
α dan β merupakan Elastisitas Output dari tenaga kerja dan modal, masing-masing. Nilai-nilai konstan ditentukan oleh teknologi yang tersedia. Nilai-nilai konstan ditentukan oleh teknologi yang tersedia. . Output elastisitas mengukur respons output oleh perubahan tingkat baik tenaga kerja atau modal yang digunakan dalam produksi cateris paribus.


Sebagai contoh jika α = 0,15, peningkatan 1% tenaga kerja akan mengakibatkan kenaikan sekitar 0,15% pada output sedangkan apabila α + β = 1, α + β = 1 maka fungsi produksi memiliki skala hasil konstan (Constant Return to Scale), bila α + β < 1, α + β <1 maka fungsi produksi memiliki skala menurun (Decreasing Return to Scale) dan apabila α + β > 1 α + β> 1 fungsi produksi memiliki skala meningkat (Increasing Return to Scale). Dengan assumsi persaingan sempurna dan α + β = 1, α dan β dapat ditunjukkan untuk menjadi tenaga kerja dan modal output.


Dengan disertai bukti statistic, coob dan douglas menunjukkan bahwa tenaga kerja dan modal dari total yang konstan dari waktu ke waktu pada sebuah Negara maju dan menjelaskan hal tersebut dengan statistik fitting fungsi produksi mereka tersebut.


Fungsi produksi Coob Douglas biasanya digunakan untuk mengetahui factor apa yang paling besar pengaruhnya terhadap proses produksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar