Laman

Senin, 21 Februari 2011

Teori Ekonomi Mikro Dan Makro

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana cara manusia dalam mengelola sumber daya yang sifatnya tebatas agar dapat digunakan secara efisien. (Samuelson dan Nordhaus, 1998).

Teori ekonomi (economy theory atau economic principle) terbagi kedalam dua kelompok besar, yaitu teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makro. Tugas utama dari teori ekonomi yaitu menerangkan secara umum perilaku system perekonomian. Teori ekonomi mokro membahas perilaku pelaku-pelaku ekonomi yang terdapat dalam suatusistem ekonomi, sedangkan teori ekonomi makro membahas mekanisme jalannya perekonomian sebagai suatu keseluruhan.

Dalam dunia perekonomian, baik kapitalis, sosialis maupun komunis, baik primitive maupun modern, terdapat tiga kelompok pelaku-pelaku ekonomi yang biasa disebut subyek-subyek ekonomi, yaitu :

1. Rumah Tangga Keluarga (Household)
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh rumah tangga keluarga diantaranya :
- Membayar pajak
- Menjual maupun menyewakan sumber daya yang mereka punya sehingga memperoleh pendapatan berupa gaji atau upah,laba dan uang sewa.
- Membeli dan mengkonsumsi barang dan jasa
- Memanfaatkan fasilitas public yang disediakan pemerintah sebagai suatu timbale balik dari membayar pajak.

2. Rumah tangga perusahaan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan anatara lain :
- Membayar pajak
- Memanfaatkan fasilitas public yang disediakan pemerintah sebagai suatu timbale balik dari membayar pajak.
- Membeli sumber daya dari rumah tangga keluarga dan rumah tangga pemerintah
- Menggunakan sumber daya yang telah dibeli untuk menghasilkan barang dan jasa
- Menjual barang dan jasa yang didihasilkan kepada rumah tangga keluarga maupun rumah tangga pemerintah.

3. Rumah tangga pemerintah
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara lain :
- membeli sumber daya ( sumber daya manusia dan sumber daya alam )
- menyediakan barang-barang dan jasa yang bersifat public
- bertindak sebagai pengatur perekonomian dalam suatu negra.


Metodologi Ilmu Ekonomi
seperti yang telah kita bahas, ilmu ekonomi menjelaskan perilaku manusia dalam menggunakan alat-alat pemuas kebutuhan yang terbatas dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia ang tidak terbatas. Dalam dunia nyata, perilaku manusia sangatlah beragam, demikian juga dengan gejala-gejala yang terjadi dalam sebuah perekonomian. Banyak sekali factor yang mempengaruhinya seperti factor social, psikologi, politik dan sebagainya.

Teori ekonomi pada dasarnyahanya menelaah salah satu dari sekian banyak aspek kehidupan, yaitu hanya aspek ekonominya saja, karena perhatian kita amya tertuju pada aspek ekonomi, maka aaspek-aspek lainnya sering kita abaikan, inilah yang biasa disebut sebagai tindakan abstraksi. Walaupun aspek-aaspek non ekonomi telah kita kesampingkan,namun masalahnya juga terkadang masih terlalu kompleks untuk memperoleh gambaran yang jelas. Karena pada umumnya tidak sedikit jumlah variabel ekonomi baik secara langsung maupun tidak langsung mempunyai hibungan dengan masalah-masalah yang kita persoalkan.

Ekonomi Mikro
Teori ekonomi mikro menitik beratkan pada pembahasan perilaku pelaku-pelaku ekonomi. Dengan demikian, teori ekonomi mikro membahas perilaku dari Rumah tangga keluarga, rumah tangga perusahaan dan rumah tangga pemerintah. Selain itu, dalam kebanyakan buku-buku ekonomi mikro, toeri ekonomi mikro membahas tentang teori konsumen, teori badan usaha, teori harga pasar, teori distribusi pendapatan, teori keseimbangan umum dan ekonomi kemakmuran.




Asumsi-Asumsi yang Dipakai Teori Ekonomi Mikro
1. Asumsi Umum. Asumsi ini dipakai oleh teori ekonomi mikro maupun kebanyakan teori ekonomi lainnya.

- Asumsi Rasioanalitas,
asumsi ini berlaku untuk semua teori ekonomi. Penggunaan asumsi ini pada teori konsumen terwujud dalam bentuk asumsi bahwa rumah tangga keluarga senantiasa berusaha memaksimumkan kepuasan ( utility maximization assumption ). Tetapi dalam rumah tangga perusahaan, asumsi serupa terwujud dalam bentuk asumsi bahwa rumah tangga perusahaan senantiasa berusaha memperoleh laba sebesar mungkin

- Asumsi penyederhanaan
Kita masih perlu menyederhanakan persoalan yg lebih lanjut meskipun abstraksi sudah banyak mengurangi kompleksnya permasalahan.
- Asumsi Ceteris Paribus
Asumsi ini menghendaki bahwa yang mengalami perubahan hanya variabel yang secara eksplisit dinyatakan berubah, sedangkan variabel-variabel lainnya tidak berubah, sepanjang dalam model analisis tidak diasumsikan sebagai variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain harus dianggap tidak berubah.

2. Asumsi khusus Ekonomi Mikro. Yang dimaksud dengan asusmsi khusus toeri ekonomi mikro hanyalah sebatas pada asumsi-asumsi yangsering dipakai oleh oleh ekonomi mikro tetepi tidak selalu dipakai oleh teori-toeri ekonomi yang lain.Berikut ini adalah beberapa contoh asumsi khusus teori ekonomi mikro, antara lain :
- Asumsi Ekuilibrium Parsial
- Asumsi tidak adanya hambatan atas proses penyesuaian
- Asumsi khusus model analisis ekonomi mikro.





Ekonomi Makro
Ekonomi makro yaitu ilmu yang mempelajari tentang ekonomi secara keseluruhan dan menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak rumah tangga keluarga, perusahaan dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisa cara terbaik untuk mempengaruhi target-target kebijaksanaan seperti stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.

Asal Mula Konsep Ekonomi Makaro
Ekonomi makro mulai berkembang pada tahun 1930-an, yaitu ketika terjadinya depresi besar-besaran. Gagasan utama ekonomi makrro berasal dari John Maynard Keynes, seorang ahli yang menggunakan konsep Aggregate Demand untuk menerangkan fluktuasi antara hasil produksi dan tingkat pengangguran yang sangat berpengaruh dalam perkembangan bidang ini.

Penyakit-Penyakit Teori ekonomi Makro
Penyakit-penyakit yang dihadapi dalam teori ekonomi makro diantaranya :

1. Pengangguran
Istilah seperti ini digunakan untuk orang-orang yang tidak bekerja samasekali, dalam pencarian keja maupun seseorang yang tengah berupaya mencari pekerjaan yang lebih layak. Pengangguran timbul karena adanya ketidak sebadingan antara jumlah angkatan pencaari kerja dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerap mereka.
Pengangguran seringkali menyebabkan produktivitas dan pendapatan masyarakat berkurang sehingga menimbulkan masalah kemiskinan. Selain itu, pengangguran juga dapat menjadi masalah-masalah social lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan membandingkan antara jumlah penganggur dengan agkatan pencari kerja dan dinyatakan dalam persen

2. Iflasi
Yaitu proses naiknya harga-harga secara umum dan berlangsung secara terus-menerus dan biasanya disebabkan oleh beberapa factor antara lain konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas dipasar yang memicu konsumsi bahkan spekulasi dan adanya ketidak lancaran dalam proses distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi merupakan proses penurunan mata uang secara teruss menerus.

3. Utang luar negeri
Bentuk utang dapat berupa uang yang diperoleh dari bank swasta, pemerintah negara lain, atau lembaga keuangan internasional seperti Bank Dunia dan lain-lain.

2 komentar: