Laman

Senin, 11 April 2011

Dunia Ekonomi


Break Even Point
 ( BEP )

Beak even point atau biasa disingkat BEP merupakan sebuah titik dimana suatu usaha tidak mendapatkan keuntungan dan tidak menderita kerugian. Pada umunya BEP digunakan sebagai alat atau metode analisis  untuk pengambilan suatu keputusan dalam sebuah perusahaan. BEP BEP bertujuan menemukan satu titik baik dalam unit maupun rupiah yang menunjukan biaya sama dengan pendapatan. Dengan mengetahui titik tersebut, berarti dalam padanya belum diperoleh keuntungan atau dengan kata lain tidak untung tidak rugi. Sehingga dikala penjualan permisi lewat melebihi BEP maka mulailah keuntungan diperoleh Adapun fungsi-fungsi lain dari BEP diantaranya sebagai berikut:

-                Mengetahui jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan oleh sebuah perusahaan agar tidak menderita kerugian.
-                Mengetahui target penjualan yang harus dicapai agar memperoleh tingkat keuntungan tertentu.
-                Mengetahui efek dari perubahan biaya, harga jual dan banyaknya penjualan terhadap keuntungan suatu perusahaan.
Agar analisis BEP memberikan hasil yang baik maka harus memenuhi asumsi-asumsi sebagai berikut:
-                Biaya dapat dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel.
-                Penerimaan dan pengeluaran dilukiskan dengan tepat dan bersifat sepanjang rentang yang relevan.
-                Efesiensi dan produktifitas tidak berubah.
-                Harga jual, dan biaya-biaya tidak berubah.
-                Antara persediaan awal dan persediaan akhir tidak ada perbedaan yang begitu berarti atau signifikan.
Agar apat menyusun perhitungan BEP, elemen-elemen yang diperlukan adalah:
a.             Biaya Tetap / Fixed Cost
Adalah biaya tetap yang dikeluarkan atau dengan kata lain yaitu biaya yang tidak tergantung dari besarnya factor produksi
b.            Biaya Variabel / variabel Cost
Yaitu biaya yang bergantung pada factor-faktor produksi.
c.             Haga Penjualan.



Adapun rumus dari BEP adalah sebagai berikut:
1.      Rumus BEP untuk menghitung berapa unit yang harus dijual agar terjadi BEP :
Total Fixed Cost
__________________________________
Harga jual per unit -  variabel cost
2.       Rumus BEP untuk menghitung berapa uang penjualan yang perlu diterima agar terjadi BEP :
Total Fixed Cost
__________________________________   x  Harga jual / unit
Harga jual per unit - variabel cost


Contoh Perhitungan:
Fixed Cost      =          Rp.100,-
Variable cost   =          Rp.2,-  / unit
Harga jual        =          Rp. 10,- / unit
Maka BEP per unitnya adalah:
      100,-                                    12,5 unit
     10 – 2


Artinya perusahaan perlu menjual 12,5 unit  agar terjadi BEP. Pada saat penjualan melebihi 12,5 unit  maka perusahaan itu mulai memperoleh keuntungan.


Dan  uang penjualan yang harus diterima agar terjadi BEP adalah:
       100,-
__________  x Rp.10                         = Rp.125,-
    10 – 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar