Pemuda merupakan
generasi penerus yaitu generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi
sebelumnya. Generasi tersebut memiliki tugas untuk mengisi dan meneruskan
pembangunan secara terus menerus.
Pemuda merupakan
generasi yang terdapat bermacam-macam harapan yang membebani pundaknya,
generasi ini biasanya memiliki permasalahan-permasalahan yang beragam yang
apabila permasalahan-permasalahan tersebut tidak diatasi secara serius maka
pemuda akan kehilangan fungsinya sebagai generasi penerus dari generasi
sebelumnya.
Selain memiliki
permasalahan-permasalahan yang beragam, pemuda juga memiliki potensi-potensi
yang dibawanya sejak lahir yang sangat berarti sebagai sumber daya manusia.
Potensi-potensi tersebutlah yang harus dikembangkan dan dibina agar sesuai
dengan asas, arah dan tujuan sehingga senantiasa bertumpu pada strategi dalam
upaya pencapaian tujuan nasional.
Kamampuan yang dimiliki
oleh setiap pemuda sangat ditentukan oleh proses sosialisasi dari pemuda
tersebut sehingga pemuda tersebut dapat hidup dan bersosialisasi dengan baik
ditengah kehidupan masyarakat sekitarnya. Berdasarkan hal tersebut seorang
pemuda harus mampu memilih berbagai macam kemungkinan yang ada melalui proses
kematangan diri dan proses pembelajaran yang diperolehnya dari berbagai macam
media sosialisasi yang ada sehingga
pemuda tersebut mampu mengendalikan diri dan tetap mempunyai motivasi social
yang tinggi dalam lingkungan masyarakat sekitarnya.
Masa depan suatu bangsa
ada ditangan para generasi muda sekarang, akan tetapi hal itu merupakan
lanjutan dari masa sekarang yang merupakan hasil perjuangan dari masa
terdahulunya. Berdasarkan hal tersebut, sekiranya perlu dilakukan penataan
mengenai kehidupan pemuda dalam sehingga pemuda dapat meneruskan tugasnya dalam
upaya pelaksanaan pembangunan.
Seperti yang telah
dikatakan, pembangunan suatu bangsa tentunya tidak lepas dari peran para
generasi mudanya, tanpa ikut sertanya generasi muda, pembangunan tersebut akan
sangat sulit untuk mencapai keberhasilannya karena pemuda merupakan sebuah
lapisan masyarakat yang memiliki perasan sangat besar dalam upaya pembangunan
ini. Tanpa semangat dan kreatifitas dari para generasi muda, maka dalam jangka
panjang pembangunan suatu bangsa dapat terhenti bahkan kehilangan kelanjutan
dari pembangunan tersebut. Oleh karena itu pemuda tidak boleh dipisahkan dalam
persoalan-persoalan masyarakat di lingkungan sekitarnya, apabila hal tersebut
terjadi, maka kiranya sangat sulit untuk menemukan pemimpin dimasa mendatang
yang dapat memimpin bangsanya sendiri dengan sebaik-baiknya.
Masalah
dan Potensi Generasi Muda
Upaya pemecahan
permasalahan-permasalahan yang ada pada generasi muda dapat dilakukan dengan
melakukan usaha-usaha terpadu, terarah dan terencana dari seluruh potensi
nasional dengan melibatkan generasi muda sebagai objek pembangunan. Berbagai
macam organisasi pemuda yang berjalan dengan baik merupakan suatu potensi yang
siap untuk dilibatkan dalam upaya pembangunan nasional.
1.
Permasalahan
Pemuda
Menurut buku yang
ditulis oleh Harwantiyoko dan Neltje F.
Katuuk, berbagai permasalahan-permasalahan generasi muda yang muncul saat ini
antara lain sebagai berikut:
a.
Menurunnya
jiwa idealisme, patriotisme dan nasionalisme di kalangan masyarakat termasuk
pada generasi muda.
b.
Kurangnya
partisipasi generasi muda terhadap pembangunan masa depannya.
c.
Belum
seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia,
baik itu pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Tingginya jumlah anak
yang putus sekolah yang diakibatkan oleh berbagai macam sebab bukan hanya
merugikan generasi muda itu sendiri tetapi merugikan seluruh bangsa.
d.
Kurangnya
lapangan perkerjaan maupun kesempatan untuk bekerja serta tingginya tingkat
pengangguran maupun seteh=ngah pengangguran di kalangan generasi muda yang
berakibat pada berkurangnya produktivitas nasioal dan memperlambat kecepatan
laju perkembangan pembangunan nasional serta dapat menimbulkan berbagai problem
atau masalah social lainnya.
e.
Kurangnya gizi
yang dapat menyebabkan hambatan bagi perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan
badan di kalangan generasi muda, hal ini disebabkan oleh rendahnya daya beli
masyarakat dab kurangnya perhatian tentan gizi dan menu makanan seimbang di
kalangan masyarakat yang berpenghasilan rendah.
f.
Masih
banyaknya perkawinan di bawah umur, terutama
di kalangan masyarakat daerah pedesaan.
g.
Pergaulan
bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan keluarga.
h.
Meningkatnya
kenakalan remaja termasuk penyalahgunaan narkotika.
i.
Belum adanya
peraturan perundang-undangan yang menyangkut generasi muda.
2.
Potensi-potensi
Generasi Muda
Potensi-potensi
yang terdapat pada generasi muda perlu dikembangkan dalam upaya pembangunan
bangsa. Menurut buku yang ditulis oleh Harwantiyoko
dan Neltje F. Katuuk, potensi-potensi pada generasi muda yang harus
dikambangkan antara lain adalah:
a.
Idealisme dan
Daya Kritis
Jika
dilihat dari sisi sosiologis, pemuda atau generasi muda belum mapan dalam
tatanan yang ada, maka pemuda atau generasi muda dapat melihat
kerurangan-kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan
baru. Idealisme dan daya kritis hendaknya senantiasa dilengkapi dengan landasan rasa tanggung jawab.
b.
Dinamika dan
Kreatifitas
Dengan
adanya idealisme yang terdapat dalam diri para generasi muda, berarti generasi
muda tersebut memiliki potensi kedinamisan dan kreatifitas yaitu berupa
kemampuan dan kesediaan untuk melakukan dan mengadakan perubaha, pambaharuan
serta penyempurnaan kekurangan-kekurangan yang ada.
c.
Keberanian
Mengambil Resiko
Upaya
pembangunan tentunya memiliki resiko-resiko yang mungkin terjadi diantaranya
upaya pembangunan tersebut dapat meleset, terhambat atau bahkan dapat berakibat
gagalnya upaya pembangunan. Kesiapan pengetahuan, perhitungan dan keterampilan
dari para generasi muda akan member kualitas yang baik kepada keberanian
mengambil resiko.
d.
Optimis dan
Kegairahan Semangat.
Optimisme
dan kegairahan semagat yang dimiliki generasi muda akan menjadi daya pendorong
untuk terus mencoba untuk lebih maju lagi sehingga terbentuknya mental yang
kuat dalam diri para generasi muda
sehingga kegagalan tidak lagi menyebabkan generasi muda patah semangat.
e.
Sikap
Kemandirian dan Disiplin Murni
Sikap
kemandirian perlu dilengkapi dengan kesadaran disiplin murni pada diri setiap
generasi muda, dengan demikian mereka dapat menyadari batas-batas yang wajar
dan memiliki tenggang rasa.
f.
Terdidik
Secara
menyeluruh, generasi muda secara relative lebih terpelajar karena lebih
terbukanya kesempatan untuk belajar dari generasi-generasi pendahulunya.
g.
Keanekaragaman
dalam Persatuan dan Kesatuan
Keanekaragaman
Masyarakat Indonesia merupakan potensi dinamis dan kratif jika keanekaragaman
ditempatkan dalam rangka intergrasinasional yang didasarkan atas semangat dan
jiwa sumpah pemuda pada tahun 1928 serta kesamaan semboyan Bhineka Tunggal Ika.
h.
Patriotisme
dan Nasionalisme
Dengan
rasa kebanggaan, kecintaan serta tekad yang kuat dalam upaya pembelaan dan dan
mempertahankan bangsa dan Negara, generasi muda perlu dilibatkan dalam setiap
upaya dan pemantapan ketahanan dan pertahanan nasional.
i.
Sikap Kesatria
Kemurnian
idealism, keberanian, semangat pengabdian dan pengorbanan serta rasa tanggung
jawab social yang tinggi adalah unsur-unsur yang perlu kiranya dikembangkan
sehingga terbentuknya sikap kesatria di kalangan generasi muda sebagai pembela
dan penegak kebenaran dan keadilan bagi masyarakat dan bangsa.
j.
Kemampuan
Penguasaan Ilmu dan Teknilogi
Pengembangan
ilmu dan teknologi bila secara fungsional dapat dikembangkan sebagai
transformator dan dinamistator terhadap lingkungan sekitrnya yang lebih
terbelakang dalam hal ilmu dan pendidikan serta penerapan teknologi, baik yang
maju, madya maupun yang sederhana.
Demikianlah permasalahan dan potensi-potensi
generasi muda yang mungkin sekali kita miliki. Sebagai generasi muda, perlu
kiranya kita kembangkan potensi-potensi yang kita miliki tersebut sehingga
dapat tercipta dan terlaksana tugas-tugas kita dalam upaya pembangunan bangsa
dan negara Indonesia yang kita cintai ini.
Semangatlah
para pemuda Indonesia......!!!!
Referensi:
Harwantiyoko dan Neltje F. Katuuk.
1997, MKDU Ilmu Sosial Dasar, Jakarta: Gunadarma.